Tuesday, December 21, 2010

Alyas di negeri ajaib 3

Dalam pengembaraan intuitifnya, Alyas dipertemukan dengan seorang manusia asing dari belahan bumi sebelah timur. Manusia asing itu mengenakan Niqob(pakain penutup wajah), berjubah, berserban dan bermahkotakan kebaikan serta keindahan.

Dia mengucap salam kepada Alyas di awal pertemuaan mereka dengan lisan al Kamal(kesempurnaan). Ketika Alyas menjawab salamnya, dia memandang Alyas. Tampak wajahnya bersinar laksana purnama. Susuknya adalah cerminan keDiaan Nya dan kebijaksanaanNya. Tampak pada dirinya kepasrahan yang utuh, sungguh ia merupakan manifestasiNya yang Syamil(utuh). Kerana keindahan itu, Alyas jadikan manusia asing itu cermin dirinya. Alyas lalu bergabung dengan manusia asing dan dibawa melangkau buana ke alam ketinggian hingga sampai di sisi Rabb Arsy.

Di tempat itu alyas menaiki kursi taqdir-Nya. Alyas tegakkan neraca I'tibar. Alyas sirnakan diri di alam ketinggian tersebut sehingga dia benar-benar Fana'(sirna) di sisi-Nya. Alyas beroleh keberuntungan dapat mengkais pemahaman hakiki. Alyas pun bisa mengetahui hakikat makrifat. Alyas benar-benar terpesona mendengar perkataan manusia asing itu, kata-katanya sarat hikmah ketuhanan dan padat makna memancar terang ke semesta cakerawala kalbu dan alam fikir Alyas. Sungguh di alam itu peranan akal dan fungsi logik fikiran sangatlah nihil ketajaman mata hati, kejernihan jiwa dan kesucian ruh.

Dengan mata hati, jiwa dan ruh yang sebenar itulah yang menuntun Alyas ke samudera rahsia ketuhanan hakiki. Alyas dapat merasakan betapa sempurna dan indah wajah kehidupan ini dan tirai penghalang telah lenyap dalam diri ini. Wajah keagungan, kesempurnaan, keindahanNya benar-benar tampak di hadapan diriku. Di hadapanku. ~TAMAT~



4 comments: