Friday, December 17, 2010

Alyas di negeri ajaib 2

<-----Sambungan dari

Angin kuat menderu masuk ke ruang tamu rumah Alyas. Sedikit terpejam mata Alyas menahan angin sejuk malam itu. Pintu depan rumahnya yang dibuka tadi ditutup perlahan-lahan agar tidak mengganggu tidur yang lain.


*****

Alyas berada betul-betul di hadapan kubah biru lalu cuba menyentuh kubah itu. Belum sempat jarinya mengena kubah, Alyas mendengar suara seorang alim bertutur kepadanya tentang ciri-ciri burung garuda. Alyas sangat bersemangat mendengar dan berharap dapat menangkap burung garuda tersebut dalam genggaman tangannya lantas bertanya kepada insan alim.

"Tuan, mohon anda perjelas keterangan anda hingga aku dapat memahami ciri-ciri burung tersebut."

Insan alim menjawab. "Garuda itu benar-benar merupakan keajaiban hakiki dan seekor burung yang super unik, ia memiliki enam ratus sayap dan seribu bilangan ekor. Sesuatu yang dilarang pada yang lain dibolehkan baginya. Ia bernama Safah bin Safah, tertulis di sayap burung garuda itu nama-nama yang bagus. Citra huruf Ba' ada di kepalanya, huruf Alif di dadanya, huruf Jim di dahinya, huruf Ha' di kakinya sedangkan huruf-huruf lain ada di matanya. Ciri khusus burung garuda itu di pergelangan kakinya terdapat cincin."

Alyas berkata lagi kepada insan gharib tersebut. "Tuanku, dimanakah sejatinya tempat burung tersebut?"

Ia menjawab. "Burung itu berada di hamparan padang yang luas dan di tempat-tempat kebaikan. Kau boleh memakrifahi ibarat-ibarat,metafor-metafor dan simbol-simbol serta menangkap isyarat-isyaratnya. Dengan itu bererti kau telah mampu melintas cakerawala bintang-bintang dan kau berhak bersanding dengan para malaikat."

Alyas berusaha mencari keajaiban yang disebut dengan Burung Garuda Emas tersebut akan tetapi tidak menemukannya dan tidak mendapati metafor-metafor keberadaannya. Alyas hanya dapat menemukan namanya namun tidak bisa menggapai sifat, ciri, karakteristik dan bentuknya.

Dengan sebab itu Alyas tanggalkan sifat-sifat pada dirinya dan Alyas leburkan dirinya dalam falak zat. Alyas tenggelam di dasar samudera yang bernama al Bahirah. Maka sayap-sayap Nun padanya pun berdiri tegak menghantarkan Alyas terbang di atas kampung al Maknun iaitu sebuah kampung yang tersimpan di tempat rahsia. Alyas terdampar di kampung asing tersebut lantas tinggal di dalamnya beberapa saat tanpa bisa mendengar dan melihat.

Ketika dia membuka matanya, Alyas terlepas dari pasung al Aina. Alyas menemukan isyarat-isyarat dalam dirinya. Tiba-tiba Alyas berasa memiliki sayap-sayap yang berhiaskan sanjung puji, Alyas dapati huruf Alif dan Jim di dadanya, huruf Ha' di dahinya. Tidak ada rahsia yang tidak terbongkar dihadapnya. Semua ilmu dihadirkan pada dirinya. Alyas pun mengerti sejati dirinya adalah manifestasi Diri Nya. KeDiaan Dia ada pada keakuan diri begitu juga sebaliknya. Saat itu tampak noktah kesejatianNya dan reduplah kesalahan. Maka tampaklah metafor kehidupan insan-insan yang telah meninggal.

2 comments: